Kamis, 02 Mei 2013

Hari tarwiyah




TARWIAH
 H. Endin Suryana Spd.I

Dalam bulan zulhijah ada yang disebut dengan hari tarwiah. yaitu pada tanggal delapan julhizah sebelum hari Arafah. Hari tarwiah ini erat kaitannya dengan peristiwa yang di alami oleh Nabi Ibrahim AS bermimpi mendapatkan perintah untuk menyembelih putranya, Isma’il AS (QS.37:102-107). maka pada malam itu dan pada pagi harinya Nabi Ibrahim AS merenung dan  berfikir, apakah mimpinya itu dari Allah atau dari setan semata. karena merasa ragu dengan kebenaran mimpinya maka Nabi Ibrahim AS tidak melaksanakan mimpinya pada siang harinya. Tetapi ia masih terus berfikir dan merenung kembali. Oleh karena itulah malam kedelapan di bulan julhizah dinamakan malam tarwiah , demikian pula pada siang harinya dinamakan hari tarwiyah.
                Pada malam yang kesembilan , Nabi Ibrahim AS bermimpi lagi dengan mimpi yang sama. Setelah mimpi yang kedua inilah Nabi Ibrahim AS baru mengetahui bahwa benar mimpinya itu merupakan Wahyu dari Allah SWT. Oleh karena itu hari yang kesembilan dinamakan dengan hari Arafah (mengetahui).
                Kemudian Pada malam yang kesepuluh , Nabi Ibrahim AS bermimpi lagi dengan mimpi yang sama pula. maka keesokan harinya (10 julhizah), pada pagi hari, Nabi Ibrahim melaksanakan perintah itu, oleh karena itu hari kesepuluh dinamakan hari Nahar yang artinya menyembelih.
                Mengenai hari tarwiah ini terdapat hadist Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Ibnu Abbas. Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah SAW shalat zuhur pada hari tarwiah dan shalat subuh pada hari Arafah di Mina”.
                Maka berdasarkan hadis ini dapat diketahui dua hal. Pertama, bahwa hari tarwiah terjadi sebelum hari Arafah. Hari Arafah adalah hari kesembilan dalam bulan julhizah, maka hari tarwiyah adalah hari yang keddelapan dari bulan julhizah. Kedua, bahwa Nabi Muhammad SAW menunaikan shalat zuhur, asar, magrib, isya dan subuh di Mina pada hari tarwiah. Ini berarti bahwa Nabi SAW tidak meninggalkan Mina sebelum terrbit matahari pada hari Arafah.
                Dengan demikian ini  menjadi bagian yang sunah bagi para calon jemaah haji pergi ke Mina terlebih dahulu untuk melakukan prosesi tarwiah dimulai dari zuhur dan disunatkan pula untuk membaca doa-doa serta talbiah. Adpun anjuranya yaitu melakukan shalat zuhur, asar dan isya secara qasar, shalat magrib, isya dan shalat subuh pula di sana pada pagi hari Arfah. kemudian barullah jemaah haji meninggalkan Mina setelah terbit matahari untuk melanjutkan ritual hajinya menuju Padang Arafah (wuquf).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar